Laman

Sabtu, 22 Desember 2012

Nasihat Dari Hati ke Hati tentang Hati.



Ibnul Qayyim -rahimahullah- adalah salah seorang ulama besar yang telah banyak berbicara tentang hati. Berikut ini adalah beberapa untaian kalimat Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- tentang hati, yang tertuang dalam salah satu bukunya al-Fawaid. Semoga kalimat-kalimat ini bisa memberikan manfaat besar kepada kita semua.

Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata:

~Tidaklah seseorang dihukum dengan hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan kerasnya hati dan jauhnya dari Allah.

~Neraka telah diciptakan untuk mencairkan hati-hati yang keras.

~Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.

~Jika hati mengeras, keringlah air mata.

~Kerasnya hati disebabkan oleh empat hal jika engkau melampaui batas yang dibutuhkan (yaitu); makan, tidur, berbicara dan pergaulan.

~ Sebagaimana badan jika sakit tidak akan bermanfaat padanya makanan dan minuman, maka demikian pula hati jika sakit karena syahwat tidak akan manjur padanya berbagai nasihat.

~Barangsiapa menghendaki kejernihan hatinya, hendaknya dia melebih utamakan Allah atas syahwatnya.

~Hati-hati yang terikat dengan syahwat, berarti tertutup dari Allah sesuai dengan keterikatannya dengan syahwat.

~Kehancuran hati disebabkan karena merasa aman (dari siksaan Allah -pent) dan kelalaian.

~Sedangkan kemakmuran hati disebabkan oleh rasa takut dan selalu ingat.

~Kerinduan kepada Allah dan perjumpaan dengan-Nya adalah angin segar yang bertiup kepada hati yang akan mendinginkan darinya panasnya dunia.

~Barangsiapa menempatkan hatinya disi Rabbnya niscaya akan tenang dan tenteram.

~Barangsiapa membebaskan hatinya pada manusia, niscaya dia akan kebingungan dan akan semakin tegang (stress).

~Kecintaan kepada Allah tidak akan masuk ke dalam hati yang padanya terdapat kecintaan terhadap dunia kecuali sebagaimana onta masuk ke dalam lubang jarum.

~Jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya Dia akan memilihnya untuk Diri-Nya, memilihnya untuk mencintai-Nya, memilihnya untuk beribadah kepada-Nya, sehingga Dia akan menyibukkan pikirannya dengan-Nya, menyibukkan lisannya untuk berdzikir kepada-Nya, dan menyibukkan anggota tubuhnya untuk mengabdi kepada-Nya.

~Hati bisa sakit sebagaimana badan bisa sakit. Dan obat hati ada pada taubat dan perlindungan diri.

~ Hati juga bisa kotor sebagaimana cermin bisa kotor. Dan mengkilapnya hati adalah dengan dzikir.

~ Hati bisa telanjang sebagaimana tubuh juga bisa telanjang.

~Dan perhiasan hati adalah ketakwaan.

~Hati juga bisa lapar dan haus sebagaimana halnya badan.

~Dan makanan dan minuman hati adalah ma’rifah (pengetahuan tentang Allah), mahabbah (kecintaan terhadap Allah), tawakal, senantiasa kembali dan mengabdi hanya kepada Allah.


[Sumber: al-Fawaid 146-147, diterjemahkan dari al-Majmu'ul Qayyim min Kalam Ibnil Qayyim 110-111]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar