Laman

Senin, 26 Agustus 2013

Episode Ini Telah Berakhir....


Suatu hari seorang suami mengadakan perjalanan bersama istri dan anak-anaknya. Dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan sebuah sosok. Sang lelaki bertanya kepadanya:

"Engkau siapa?"

Dia menjawab:

"Aku adalah 'HARTA'

Maka sang suami bertanya kepada istri dan anak-anaknya:

"Apa kita biarkan dia bersama kita (dalam mobil) melakukan perjalanan?"

Istri dan anak-anaknya menjawab:

"Tentu saja boleh. Dengan keberadaannya memungkinkan kita untuk melakukan apa saja dan mempengaruhi siapa saja sesuai kehendak kita."

Jadilah si HARTA ikut bersama mereka dalam perjalanan tersebut.


Beberapa saat setelahnya, mereka berpapasan dengan sosok lain.

Suami bertanya kepadanya: "Siapa engkau?"

Dia menjawab:

"Aku adalah KEKUATAN"

Maka sang suami bertanya kepada istri dan anak-anaknya:

"Apa kita biarkan dia bersama kita (dalam mobil) melakukan perjalanan?"

Istri dan anak-anaknya menjawab:

"Tentu saja boleh. Dengan keberadaannya memungkinkan kita untuk melakukan apa saja dan mempengaruhi siapa saja sesuai kehendak kita."

Jadilah si KEKUATAN ikut bersama mereka dalam perjalanan tersebut.


Begitulah seterusnya, mereka bertemu dengan banyak sosok dan mengajak mereka bersama dalam perjalanan hingga penuhlah mobil dengan syahwat dan kelezatan dunia.

Beberapa saat kemudian, mereka berjumpa dengan sebuah sosok yang penampilannya berbeda dengan sosok-sosok sebelumnya.

Suami bertanya kepada sosok tersebut:

"Engkau siapa?"

Dia menjawab:

"Aku adalah AGAMA"

Lantas suami istri tersebut dan anaknya mengatakan dengan suara kompak:

"Maaf, ini bukan saatnya. Kami ingin dunia dan kenikmatannya namun engkau akan mengharamkannya untuk kami. Engkau akan mengajak kami menuju keistiqamahan.

Engkau akan mengajarkan kami tentang halal, haram, puasa, hijab, shalat, dan dan dan dan lain sebagainya.

Namun, barangkali nanti kami bisa kembali kepada AGAMA setelah meneguk dunia dan apapun yang ada di dalamnya."


Bertemulah mereka dengan sosok terakhir yang benar-benar mengharuskan mereka berhenti dan tidak dapat melanjutkan perjalanan.

Sosok tersebut berkata kepada sang suami:

"Perjalanan ini akan berakhir disini. Engkau mesti turun dan ikut bersamaku."

Sang suami tak bisa berbuat dan berkata apa-apa.
Sosok tersebut kemudian bertutur:

"Aku mencari AGAMA. Apakah dia bersamamu saat ini?"

Sang suami berkata:

"Aku meninggalkannya baru saja. Biarkan aku kembali mengambil AGAMA dan menemuimu nanti bersamanya."

Maka sosok tersebut menjawab:

"Engkau tak akan mampu kembali karena perjalanan ini telah berakhir dan kembali lagi adalah suatu hal yang amat mustahil.

Sang suami berrkilah:

"Tunggu, tapi di dalam mobilku ada HARTA, KEMAMPUAN, ISTRI dan ANAK-ANAK dan dan dan…"

Sosok tersebut menukas:

"Apakah tak cukup sedikitpun Allah bagimu?

Engkau biarkan dan tinggalkan AGAMA di jalan."

Sang suami bertutur:

"Lantas engkau ini siapa?"

Sosok menjawab:

"Aku adalah kematian yang dahulunya engkau lalaikan dan tak kau duga-duga kedatangannya."

Lantas sang suami menoleh sejenak ke arah mobilnya. Istrinya mengambil alih untuk menggantikannya mengendarai mobil tersebut.

Mobil yang berisi ISTRI, ANAK-ANAK, HARTA, KEDUDUKAN, dan kenikmatan dunia itu pun berlalu meninggalkan dia seorang diri.



_________
Diterjemahkan dari sebuah page berbahasa arab.

Fachrian Almer Akiera
Ragunan, Jakarta Selatan, Pertengahan Syawwal 1434 H

Romantis itu adalah .....




Romantis adalah ....

Cemburu yang bagai api. Membuat beku saat tiada.
Menghangatkan ketika tepat ukurannya, dan membakar saat meraksasa.


Romantis adalah..

Katakan pada isteri, “Engkaulah separuh agama, penjaga ketaatanku.”


Romantis adalah..

Ada dua pilihan saat bertemu cinta, jatuh dan bangun.
Padamu kupilih yang kedua, agar cinta jadi istana, tinggi gapai surga.


Romantis adalah..

Suami bangunkan isteri, isteri bangunkan suami.
Saling cipratkan wudhu’ lalu mencium dengan senyum: ” Yuk, shalat tahajjud “


Romantis adalah..


Mengajak isteri mengisi kajian muslimah lalu berbisik,
“Tetaplah engkau yang tercantik di hatiku.”


Romantis adalah..

Saat Allah menjawab doa pinta kita;
“Tidak hambaKu, aku punya yang lebih baik dari yang kau minta itu. Untukmu.”


Romantis adalah..

Meragamkan keluhan. Kadang, “Ya Allah, aku punya masalah besar.”
Lain waktu, “Hai masalah, aku punya Allah nan Maha Besar!”


Romantis adalah..

Memaafkan saudara yang khilaf, memeluknya dan berbisik,
“Dalam tiap takdir kesalahanmu, kuberharap ada takdir kemaafanku.”


Romantis adalah…

Bertanya pada isteri, “Ada makanan hari ini?” Dijawab, “Tidak.”
Maka senyumlah dia dan ujarnya, “Kalau begitu aku puasa..”


Romantis adalah..

Menyadari bahwa menikahi orang yang dicinta hanya kemungkinan.
Sedang mencintai orang yang dinikahi adalah KEWAJIBAN .


Romantis adalah..

Isteri melepas suami bekerja, senyum, kecup dahi, dan berkata:
“Bang, isterimu lebih rela lapar daripada makan barang haram.”


Romantis adalah..

Seperti Khadijah yang tak bertanya lihat suaminya pulang gemetaran, takut, menggigil.

Hanya memahami, hanya menyelimuti.


Romantis adalah..

Lelaki yang meski tak tampan..

Tapi senantiasa bisa membuat isterinya merasa sebagai wanita tercantik di dunia.


Romantis adalah..

“Sebelum menikah denganmu, aku pernah mencintai seseorang,” kata Fatimah.

“Siapa?” tanya Ali. “Engkau,” jawab Fatimah.


Romantis adalah..

Kau titikkan air mata, jatuh di pipi kekasih nan tidur di pangkuan.
Ujarnya, “Jangan sedih, Allah bersama kita..”


Romantis adalah..

Saat ketika kata tak perlu terucap, hanya mata saling tatap..

Dan kita tahu cinta menggelora bagai samudera


Romantis adalah..

6 tahun bersamamu Cinta, banyak hal tak bisa diungkap kata.

Ringkasnya : Engkaulah separuh agama, penjaga ketaatanku.


Romantis adalah..

Berada di depan ribuan wanita, SMS isteri:

“Di hadapanku ada ribuan gemintang, tapi tak tampak. Sebab kaulah matahariku..”



~ 180807, sebuah bingkisan 6 tahun perjalanan cinta.. dikutip dari kultwit #Romantis Salim A. Fillah, dengan sedikit perubahan ~

10 Sampah Jiwa Menurut Ibnul Qayyim



10 Sampah Jiwa Menurut Ibnul Qayyim

Ibnul Qayyim rahimahullaah (wafat: 751-H) mengatakan:

"Ada sepuluh hal yang tidak bermanfaat, layaknya sampah buangan bagi seorang insan":

(1)
علم لا يعمل به

Ilmu yang mengendap lantas mati, tidak terhidupkan dalam wujud amal yang shalih.

(2)
وعمل لا إخلاص فيه ولا اقتداء

Amal yang kosong dari ruh keikhlasan dan sunyi dari spirit mutaaba’ah kepada sunnah.

(3)
ومال لا ينفق منه فلا يستمتع به جامعه في الدنيا ولا يقدمه أمامه في الآخرة

Harta yang tidak di-infaq-kan di jalan Allaah, tidak pula mampu dinikmati oleh para penimbunnya di dunia, dan tidak juga akan dihadirkan di hadapannya kelak di akhirat.

(4)
وقلب فارغ من محبة الله والشوق إليه والأنس به

Hati yang kosong dari Mahabbatullaah (cinta pada Allaah), melompong dari rasa kerinduan dan kesukaan pada-Nya.

(5)
وبدن معطل من طاعته وخدمته

Badan yang kosong dari ketaatan dan pengkhidmatan pada-Nya subhaanahu wata’aalaa.

(6)
ومحبة لا تتقيد برضاء المحبوب وامتثال أوامره

Rasa cinta pada Allaah yang tidak terikat dengan keridhaan dan kepatuhan pada perintah-Nya.

(7)
ووقت معطل عن استدراك فارط أواغتنام به وقربة

Waktu yang kosong dari koreksi terhadap kealpaan diri, hampa dari amalan yang bermanfaat, dan sunyi dari ibadah yang bisa mendekatkan pada Ilahi.

(8)
وفكر يجول فيما لا ينفع

Pikiran yang berkelana, lalu singgah pada hal-hal yang tidak bermanfaat

(9)
وخدمة من لا تقربك خدمته إلى الله ولا تعود عليك بصلاح دنياك

Pengkhidmatan kepada mereka yang tidak bisa mendekatkan dirimu pada Allaah, dan tidak pula pengkhidmatan tersebut kembali padamu dalam wujud kemaslahatan dunia bagimu.

(10)
وخوفك ورجاؤك لمن ناصيته بيد الله وهو أسير في قبضته ولا يملك لنفسه ضرا ولا نفعا ولا موتا ولا حياة ولا نشورا.

Rasa takut dan harapmu yang engkau peruntukkan bagi selain Allaah, padahal Allaah adalah Dzat yang memegang ubun-ubun mereka yang memiliki dan menguasai mereka secara mutlak.

Sementara mereka, adalah tawanan dalam kekuasaan-Nya.

Sementara mereka, tidak mampu mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri sekalipun, tidak juga mampu menolak mudharat, tidak sanggup menolak maut, kehidupan dan kebangkitan.

(Nukilan dari kitab Mausuu’atul Akhlaaq waz Zuhdi war Raqaa-iq: 1/10-11, Yaasir Abdurrahmaan, cet.-1 Mu-assasah Iqraa’, tahun 1428).

***

“Semua itu adalah buih yang mengendap, sampah tak bermanfaat yang menumpuk, lantas mengerak, untuk kemudian mengotori jiwa, lalu membunuhnya perlahan dengan racunnya.
Semoga Allaah membersihkan sampah-sampah jiwa, sebelum jiwa itu menjadi sampah yang terpaksa dibuang dan dibersihkan.”

Kamis, 01 Agustus 2013

Selamat Tinggal Ramadan ....


Print
Seakan-akan aku melihat ramadhan..., lalu kusapa ia, "Hendak kemana dikau?"

Dengan lembut ia seakan-akan berkata, "Aku harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku untuk setiap muslim : Sesungguhnya syawaal telah tiba, salam dan terima kasihku untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita. Aku tidak tahu apakah tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi atau tidak??.


Jika tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi maka aku berharap ia bisa menyambutku dengan lebih baik lagi, dengan penuh tilawah dan sholat malam.


Aku sangat sedih jika mengingat penyambutannya yang kurang berkenan di hatiku. masih terlalu banyak canda, perkataan yang sia-sia serta waktu-waktu yang terbuang tanpa arti...padahal ia tahu bahwa jika ia menyambutku dengan baik maka tentu aku akan menyambutnya dengan lebih baik lagi kelak di pintu Ar-Royyaan....


Akan tetapi semua sudah berlalu dan sudah terlanjur. Semoga setetes air mata yang pernah berlinang dari kedua matanya karena takut tidak bisa menyambutku dengan baik akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.


Sampaikan pula kepadanya bahwa bukanlah lebaran yang hakiki adalah dengan hanya memakai baju baru, akan tetapi lebaran yang hakiki adalah bergembira dengan keimanan dan semangat baru dalam beribadah. Janganlah sepeninggalku ia terjerumus kembali kepada kemaksiatan-kemaksiatan...ingatlah sesungguhnya Tuhan yang ia sembah tatkala ia menjamu kedatanganku...Dialah Tuhan yang juga ia sembah tatkala aku pergi....


Demikianlah pesanku kepadanya, sampaikan salamku kepadanya, semoga ia masih tetap terus merindukan kedatanganku di tahun-tahun mendatang.... sampai ketemu di pintu Ar-Royyaaan...."



by. Ustadz Firanda Andirja