Laman

Kamis, 24 Oktober 2013

Kantung Berlubang ....



Ada seseorang yang sangat menikmati kebahagiaan & ketenangan di dalam hidupnya. Orang tersebut mempunyai dua kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tapi pada kantong yang lainnya tidak terdapat lubang.


Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti makian & sindiran, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil, kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, benar, dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya.


Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh kantong yang ada lubangnya, tetapi ia tidak menemukan apa pun. Maka ia pun tertawa dan tetap bersukacita karena tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan jiwanya.


Teman2.. Itulah yang seharusnya kita lakukan. Menyimpan semua yang baik di “kantong yang tidak berlubang”, sehingga tidak satupun yang baik yang hilang dari hidup kita. Sebaliknya, simpanlah semua yang buruk di “kantong yang berlubang”. Maka yang buruk itu akan jatuh dan tidak perlu kita ingat lagi.


Namun sayang sekali.. masih banyak orang yang melakukan dengan terbalik! Mereka menyimpan semua yang baik di “kantong yang berlubang”, dan apa yang tidak baik di “kantong yang tidak berlubang” (alias memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati). Maka, jiwanya menjadi tertekan & tidak ada gairah dalam menjalani hidup.


Oleh karena itu, agar bisa menikmati kehidupan yang bahagia dan tenang: jangan menyimpan apa yang tidak baik di dalam hidup kita (tahukah Anda: sakit hati, iri hati, dendam, dan kemarahan juga bisa menyebabkan penyakit serius bahkan kematian). Mari mencoba, menyimpan hanya yang baik dan bermanfaat.



Copas dari Al-Ustadz Fauzan ST.Lc (Mahasiswa S2 Fak. Syariah Univ. Islam Madinah Mudir Mahad Madinatul Qur'an)

via ustadz Firanda Andirja

Minggu, 20 Oktober 2013

Wahai Ibu Jangan Terlalu Keras Pada Anakmu....



Allah Ta’ala adalah Zat yang Maha Lemah Lembut.
 Allah Ta’ala menyukai kelemahlembutan dalam segala urusan. 


Karenanya, telah menjadi kemestian bagi seorang muslim untuk senantiasa mengedepankan sikap lemah lembut ini.
 Dalam mendidik anak, hendaknya menghindari cara-cara kekerasan. 
Baik kekerasan bersifat fisik, juga kekerasan dengan menggunakan lisan (verbal).
 Demikian pula dalam urusan lainnya, hendaknya redam cara-cara yang berbau kekerasan.


Kekerasan verbal bisa dimaknai sebagai bentuk kekerasan yang tidak menggunakan tutur kata yang santun, yang bersifat menyakiti dan menzalimi orang lain. Mengumpat, mencaci maki, berdusta, menggunakan kosa kata tak patut dan santun, adalah bagian dari kekerasan bersifat verbal.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan hal ini berdasar hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Kata beliau (artinya):

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir berucaplah yang baik atau (bila tak mampu berkata yang baik) hendaklah diam.”

(HR. Muttafaqun ‘alaihi).


Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah muslimin yang utama itu?” Jawab Rasulullah, “Kaum muslimun yang menjadikan orang lain selamat dari lisan dan tangannya.”

(HR. Muttafaqun ‘alaihi, hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu)


Dalam hadits lain, Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan sosok suami beliau yang tak pernah melakukan kekerasan fisik kepada anggota rumah.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tak pernah menggunakan tangannya sedikit pun (melakukan kekerasan fisik) terhadap istri dan pembantunya, kecuali saat jihad di jalan Allah.”

(HR. Muslim)


إن الله رفيق يحب الرفق في الامر كله
“Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Lemah Lembut, dan Dia menyukai kelemahlembutaN dalam setiap perkara.”

(HR. Muttafaqun ‘alaihi)

Karenanya, sudah sepantasnya bagi setiap muslim meninggalkan kebiasaan melakukan kekerasan. 
Jangan didik anak-anak dan lingkungan kita dengan wajah kekerasan. 
Mulailah dari rumah kita. Wallahu ‘a’lam.



Jikalau anak bertingkah laku yang memancing emosi, bersabarlah dan menahan diri baik lisan maupun tangan. 
Bersikap tegas dan disiplin itu penting dalam rangka mendidik, namun bukanlah berarti dengan kekerasan verbal maupun fisik. 
Selain bisa membekas menjadi luka hati, juga bisa menjadi 'contoh langsung' yang dapat ditiru anak untuk melampiaskan kekesalan dengan amarah pada orang lain yang ia anggap lemah posisinya, seperti adiknya, khodimat (PRT) atau pada anaknya atau istrinya kelak saat ia sudah dewasa.


Jangan sampai menyesal di kemudian hari..

Hanya Allah yang memberi taufiq...

Allahu a'lam

Jumat, 18 Oktober 2013

Kiat Manjur Menjadi Orang Kaya ...



RESEP JITU DARI ORANG KAYA TERNYATA DARI SIKAP IFFAH/MENJAGA HARGA DIRI DARI BERHARAP KEPADA MAHLUK.

Kiat Manjur Menjadi Orang Kaya.

Sobat, menjadi orang kaya tentu ueenak tenan.

Percaya tidak?

Mau beli rumah mewah bisa, kendaraan bagus juga bisa, makan lezat juga mudah, dan masih banyak lagi.

Namun barang kali, selama ini anda telah berupaya mati-matian, Peras keringat hingga kering, banting tulang hingga remuk, dan mutar akal pikiran hingga pusing, namun demikian kekayaan tak kunjung datang.

Anda tidak sabar lagi untuk segera menjadi orang kaya?


Temukan kiat manjurnya pada pesan Amirul Mukminin Umar Bin Al Khatthab radhiallahu anhu berikut ini:

تَعْلَمُونَ أَنَّ الطَّمَعَ فَقْرٌ، وَأَنَّ الْيَأْسَ غِنًى، وَأَنَّ الرَّجُلَ إِذَا يَئِسَ مِنْ شَيْءٍ اسْتَغْنَى

عَنْهُ
»

Ketahuilah bahwa senantiasa mengharap (uluran tangan orang) adalah

biang kemiskinan,

sedangkan memupus harapan dari uluran tangan orang lain adalah

kunci kekayaan.

Siapapun orangnya yang memupus harapannya dari suatu hal, pastilah segera menjadi berkecukupan
 ( tidak membutuhkan) dari hal tersebut.

( Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya' dan lainnya)


Tinggalkan segera pikiran :

siapa yang mau memberi atau paling kurang meminjami modal kepada saya?

Siapa yang mau membantu saya?

Siapa yang mau menggandeng tangan saya?

Asahlah minat, tekad, dan pikiran anda agar menjadi tajam

dalam membaca peluang usaha dan celah kekayaan.



~ustadz Dr.Muhammad Arifin Badri hafidzahullah~

Kamis, 10 Oktober 2013

Hawa Nafsu ....



Hawa nafsu menjalar pada diri seseorang laksana sebuah penyakit yang sangat ganas, 
bahkan lebih berbahaya dari rabies pada seekor anjing.

Hawa nafsu lebih berbahaya karena tidak disadari oleh pengidapnya tetapi lebih mematikan.

Jika rabies dapat membinasakan jasad manusia maka hawa nafsu bisa menghancurkan jiwanya, 
sehingga hatinya pun mati dan gelap gulita.


Pada akhirnya, dia tak lagi mampu menerima petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

ﺃﻓﺮﺀﻳﺖ ﻣﻦ ﺍﺗﺨﺬ ﺇﻟﻬﻪ ﻫﻮﺍﻩ ﻭﺃﺿﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻋﻠﻢ, ﻭﺧﺘﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻤﻌﻪ ﻭﻗﻠﺒﻪ ﻭﺟﻌﻞ ﻋﻠﻰ

ﺑﺼﺮﻩ ﻏﺸﺎﻭﺓ, ﻓﻤﻦ ﻳﻬﺪﻳﻪ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻠﻪ, ﺃﻓﻼ ﺗﺬﻛﺮﻭﻥ

"Apakah engkau tidak melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya
 dan Allah menyesatkannya di atas ilmu, 
lalu Allah menutup pendengaran beserta hatinya,
 dan Allah juga jadikan di atas penglihatannya ada tutupan,
maka siapakah yang dapat memberinya hidayah sesudah Allah?
Apakah kalian mau mengambil peringatan?"


(Al-Jaatsiyah: 23)


~ustadz Abdul Mu'thi Al-Maidani~

Kesendirian Bukan Hal Yang Menakutkan .....



Kesendirian bukan hal yang menakutkan dan alasan untuk tidak taat kepada Allah Azza wa Jalla.

Tengoklah:

*Bagaimana kesetiaan Hajar kepada Allah, suami dan putranya Ismail alaihi sallam.


*Bagaimana Masyita menghadapi penguasa zalim, panasnya api dunia tidak sanggup mengalahkan Aqidahnya untuk mengesakan Allah ta'ala.


*Bagaimana Asiyah bersabar menghadapi suami yang dzalim dan tetap mengasuh dan membesarkan Musa alaihi sallam dalam menjalankan Tauhid.


*Bagaimana Maryam yang menghadapi amanah dari Allah dengan mengandung Isa alaihi sallam, sedangkan ia wanita suci yang hidupnya dihabiskan dalam ibadah kepada ALLAH Subhanahu wa ta'ala.


*Bagaimana Khadijah yang Mempersaksikan kerasulan Nabiullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dan menopang dakwah dengan harta dan jiwanya.


Lantas apa yang menyurutkan anda untuk Taat kepada ALLAH ta'ala, Taat kepada suami, sayang kepada anak anak, bersabar,amanah,dan berdakwah?


Anda mungkin tak seshalihah mereka, tapi anda pun sama muslimah yang berharap keridhaan dan jannahNya..



Senin, 07 Oktober 2013

Waktumu..... Dan cerminmu berkata apa ya?





Ust. Syafiq Riza Basalamah MA hafidzahullah.

Akhi/ukhti...

Berapa banyak waktu yang kamu habiskan di depan cermin...???

Biasanya yang banyak menghabiskan waktunya di depan cermin adalah

putri-putri adam.

Kalau putra biasanya tidak banyak, kecuali putra-putra separuh putri...

Ingatlah bahwa dirimu adalah hamba...

Kamu tidak merdeka...
Kamu tidak berhak berbuat sesuka hatimu...

Karena kamu tidak menciptakan dirimu sendiri.
Kamu tidak menciptakan makananmu sendiri.

Semua sudah disediakan oleh Allah ta'ala.
Kamu, hanyalah pegawai dengan upah yang tinggi kalau kerjaan kamu benar.


Tapi kalau tidak...


Kamu harus memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala nikmat yang kau rasakan.
Dan setiap detik dari waktu yang kau lewatkan..

لاَ تَزُولُ قَدَمَ عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ

فِيمَا أَبْلَاهُ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ كَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ


“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai dia ditanya tentang empat perkara:

(1) tentang umurnya untuk apa dia habiskan,
(2) tentang masa mudanya untuk apa dia gunakan,
(3) tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan
(4) untuk apa dia belanjakan.”

(HR. At-Tirmidzi )


Mulai saat ini, Kalau bercermin, jangan lama-lama!
Atau kalau lama-lama, jangan lupa sambil berdzikir dan bershalawat..

Andai cermin bisa berbicara...
Kira-kira dia akan mengatakan...apa ya???

Khusus pada mereka yang setiap lewat cermin, selalu tersenyum sendiri,

mikir..... itu cermin di lift, di jalan, atau dimana aja...

Kira-kira ngomong apa itu cermin?




Jangan Putus Asa ...



Kalau anda ingin melupakan sesorang justru jangan dengan melupakannya..

memaksakan untuk melupakan orang lain itu berat..
tapi dengan sendirinya anda akan terbiasa..
apalagi melupakan orang yang telah menorehkan memorinya di hidup anda..

Anda ingin sesuatu yang terindah untuk hidup anda,
tapi Allah Subhana Wa Ta'ala yang Maha Mengetahui yang justru terbaik untuk anda..

Allah memuliakan anda dengan keterpurukan
Allah mengangkat derajat anda dengan ujian
Allah menggugurkan dosa anda dengan kesakitan
Allah mengusap anda dengan kemiskinan

Ingatlah, Allah berdasarkan prasangka setiap hambaNYA.

Jika baik prasangka anda terhadap Allah, baik pula Allah kepada anda, juga sebaliknya..

Berbaik sangkalah terhadap Allah..
Dan tetaplah berpegang teguh kepada keyakinkan anda, bahwasanya Allah tidak pernah mengecewakan ciptaannya..
malah terkadang ciptaanNYA sendiri yang menghancurkan dirinya sendiri..

apa yang anda tanam itulah yang anda petik..
apa yang anda petik, itulah buah hasil anda
Jika baik, baik pula hasilnya..
Jika buruk, buruk pula rasanya..

Sabarlah kawan, walaupun aku tidak senantiasa menemanimu,
namun aku tetap semangat untuk memberikan separuh semangat ku untukmu.

dan semangatku itu tidak pernah habis, karena justru itu membuat ku semakin lebih bersemangat..

Aku tahu rasanya mengeluh, tapi bukan berarti aku pernah berputus asa.
Walau terkadang Allah lah yang menahan segala keluhku,
menghadang semua doa-doa ku dan harapanku,
itu semua karena Allah ingin kita berfikir bahwa DIA-lah yang Maha menentukan segala-galanya..

karna akan ada yang lebih baik untuk di berikan Allah untuk esok pagi, atau rezeki yang indah tiba-tiba tanpa di nanti atau untuk tabungan di akhirat nanti..

semangatlah...

karena putus asa itu akar dari segala kemaksiatan dan kejahatan...
Akupun juga masih belajar memahami kata-kata ku ini sendiri sebagai muhasabah diriku sendiri, sebagai pukulan telak terhadap diriku sendiri..

Bahwasanya aku tak lebih baik darimu..

Hanya ingin sedikit berbagi kebaikan yang ku pelajari..

Aku bukanlah orang bijak karena aku juga sedang belajar tentang semua ini, tentang memahami hidup ini yang aku juga belum semuanya mengerti..

so..hindari hatimu dari perasaan yang kadang kamu merasa "hancur"..



:: via Ummu Fahrian Ida 

Jumat, 04 Oktober 2013

Aku Tahu .....




Al Hasan Al Bashri Rahimahullah berkata :


Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, 
karenaitulah aku tenang. 


Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan
orang lain,
 karena itulah aku sibuk beramal. 


Aku tahu Allah
selalu mengawasiku, 
karena itulah aku malu bila Dia
melihatku sedang dalam maksiat. 


Aku tahu kematian itu menungguku, 
karena itulah aku selalu sibuk menambah
bekal untuk hari pertemuan dengan Allah ‘Azza wa Jalla.


Billahi taufik.