Laman

Selasa, 20 Maret 2018

Kadang Aku Minder Karena Miskin





Apabila kita telah berusaha dan bekerja keras.

Apabila kita telah jalani Sholat yang lima waktu.

Apabila kita sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud, Dzikir, Sholawat dan DOA.

Namun tetap miskin juga.

Tak perlu minder apalagi protes pada-NYA




Seorang anak bertanya kepada ibunya :

"Ibu, mengapa kita miskin?"


Dengan tenang sang ibu berkata :

"Nak, hidup ini seperti jalan jalan di Supermarket. 
Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan".

"Siapa yg membawa sepotong roti, 
maka ia harus membayar seharga sepotong roti."

"Siapa yg membawa tiga potong roti, 
iapun harus membayar tiga potong roti".

"Sementara kita tak mungkin membawa apa-apa. 
Karena tak punya uang untuk membelinya."

"Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, 
dibiarkan jalan begitu saja"

"Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak."

"Saat orang-orang kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.

"Saat orang-orang kaya ditanya tentang :

Darimana hartanya mereka peroleh ?.

Dan kemana hartanya mereka gunakan ?."



"Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.

"Lebih enak bukan !."

"Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?."



Anakku,

"Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin :


BERSABARLAH SEJENAK,
Karena setelah kematian, kemiskinan itu akan sirna.

BERPIKIRLAH POSITIF,
Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa

Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih SURGA-NYA.


JANGAN PERNAH MINDER

Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia.

Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

Singkirkan rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya,

Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.

Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA.

Menunggu kita Siap Menerimanya....


Ingatlah apa yg disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam 
Bahwa "sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada banyaknya harta benda, tapi pada hati dan ketenangan jiwa"





Barakallohu Fiikum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar