Allah menjadikan dunia sebagai ladang akherat dan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menggunakan dunia sebagai ladang khusus baginya.
Menanam dan menabur benih-benih yang disukainya kemudian memanennya didunia dan akherat semua yang telah ditaburnya tersebut.
Apabila menanam benih keburukan maka pohon dan buahnyapun buruk.
Dan bila menabur benih kebaikan maka akan tumbuh pohon dan hasil yang baik.
Demikianlah balasan sesuai dengan jenis amalannya dan buah pun dari jenis pohonnya.
Sebagai permisalahnRasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Siapa yang mengucapkan Subhanallah Al-‘Azhim wa bihamdihi maka ditanamkan uintuknya satu pohon kurma disyurga.”
(H.r. At-tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalm shahih sunan At-Tirmidzi no. 2757)
Demikianlah pahala dan balasan diakherat sesuai dengan amalan yang dikerjakan seseorang didunia.
Untuk itulah Allah berfirman,
الْيَوْمَ تُجْزَي كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لاَظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi Balasan dengan apa yang diusahakannya. tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah Amat cepat hisabnya.” (QS. Mu’min: 17).
Semua amalan kita telah tertulis dalam satu kitab yang Allah tidak berbuat zhalim pada seorangpun. Allah berfirman:
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فَيهِ وَيَقُولُونَ يَاوَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لاَيُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلاَكَبِيرَةً إِلآ أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَاعَمِلُوا حَاضِرًا وَلاَيَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun.”
( QS. Al-Kahfi: 49)
Tidak ada satupun amalan baik yang kecil maupun yang besar kecuali telah tertulis dalam kitab tersebut yang akan dibaca setiap orang masing-masing kitabnya. Allah jelaskan hal ini dalam firman-Nya:
وَكُلُّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا {13} اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (QS. Al-Isra’ :13-14).
Demikian juga Allah jelaskan bahwa setiap amalan kita akan kita lihat nanti diakherat dalam firman-Nya,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ {7} وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شّرًّا يَرَهُ {8}
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.”
(QS. Al-Zalzalah:7-8).
Amalan ini bukan sekedar dilihat saja namun akan dibalas dengan sempurna semuanya, seperti dijelaskan dalam firman-Nya:
ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّاكَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
“Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.” (QS. Alimran:161).
Baginda yang mulia Nabi Muhammad pernah bersabda menyampaikan hadits Qudsi yang berbunyi:
يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ
"Wahai hambaKu semua itu adalah amalan kalian yang Aku hitung untuk kalian, kemudian aku sempurnakan balasannya. Siapa yang mendapatkan kebaikan maka pujilah Allah dan yang mendapatkan selainnya maka jangan menyesal.”
(HR. Muslim).
Barang siapa yang menggunakan hartanya yang halal dijalan Allah maka balasannya dihari kiamat nanti adalah kebaikan dan pahala. Allah berfirman:
وَمَاتُنفِقُونَ إِلاَّ ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللهِ وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
(QS. Al-Baqarah :272)
Sebaliknya orang yang mengumpulkan harta yang haram dan menggunakannya dalam larangan Allah dan RasulNya, maka balasannya dihari kiamat adalah keburukan dan siksaan.
Oleh karena itu marilah kita jadikan harta kita menjadi sebab kebahagian dunia dan akherat kita.
Lihatlah bagaimana pahala harta yang digunakan dijalan Allah!
=Bersambung inya Allah=
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c.