Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
"...... Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka ( maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. " ( QS. An-Nisa : 19 ).
Menurut Syeikh Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-Manar , ayat ini bererti ,” wajib bagi kalian kaum mukmin mempergauli mereka dengan makruf yang lazim dan berkenan di hati mereka serta tidak melanggar aturan syariat, tradisi dan kesopanan. Oleh karena itu mempersempit jatah nafkah , menyakiti fisik dan perasaan pasangan dengan perbuatan dan perkataan, sikap dingin dan masam, semua itu tidak termasuk pergaulan yang makruf.Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka , karena suatu cacat pada fisik atau wataknya yang tidak termasuk kategori dosa karena urusan itu di luar kekuasaannya, atau kurang sempurna dalam melaksanakan kewajibannya dalam mengatur dan mengurusi rumah tangga, karena tidak ada orang yang sempurna, atau ada kecenderungan dalam hatimu pada selain pasanganmu, maka bersabarlah dan jangan gegabah menjatuhkan keputusan dan vonis pada mereka dan jangan tergesa – gesa menceraikan mereka, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Pada dasarnya rumah tangga didirikan atas dasar cinta dan kasih sayang yang Allah tanamkan ke dalam hati pasangan suami istri. Cinta dan kasih sayang yang tulus akan memotivasi untuk saling bekerjasama, saling menghargai dan saling mementingkan pasangannya sehingga masing-masing akan memberikan hak pasangannya dan tidak hanya menuntut haknya sendiri.
Kalau cinta diibaratkan tanaman ia membutuhkan siraman, pemupukan, perawatan dan penjagaan secara teratur. Cinta yang sudah berlabuh dalam dermaga pernikahan pun bisa meredup akibat perlakuan dari pasangan yang tidak baik. Sehingga merasa tidak dicintai lagi, merasa hubungan menjadi hambar dan tidak ada timbal balik cinta yang semestinya.
Lantas bagaimana cara membangun cinta yang sudah halal agar bersemi dan berkembang sepanjang waktu?
Menurut beberapa ahli ada resep agar cinta dengan pasangan tidak mudah meredup antara lain:
♥ Jadikan cinta Allah dan Rasul sebagai dasar membangun mahligai rumah tangga. Dalam memilih pasangan utamakan yang beriman dan berakhlaq mulia. Hal ini akan berpengaruh dalam menjalankan roda kehidupan rumah tangga yang Islami sehingga menghidupkan amalan wajib dan sunnah sesuai yang dicontohkan oleh Allah dan Rasul- Nya.
♥ Laksanakan kewajiban sebelum mendapatkan apa yang menjadi hak.
♥ Sesering mungkin kontak mata yang penuh kedamaian, keteduhan dan ketenangan, senyuman yang tulus dan menunjukkan wajah yang berseri-seri sebagai magnet cinta dengan pasangan.
♥ Sering mengingat kebaikan dan berlapang dada atas kesalahan/ kekurangan, menghargai kebaikan dan menyambut kebaikan pasangan dengan suka cita.
♥ Tidak terlalu mengedepankan kepentingan kita sendiri dan berusaha untuk mengedepankan apa yang diinginkan oleh pasangan hidup sepanjang tidak melanggar syariat Islam.
♥ Cinta ibarat rekening bank yang memerlukan saldo minimum agar rekening tidak ditutup ( supaya tidak terjadi permusuhan, perselingkuhan, perpecahan dan perceraian ).
Dengan demikian prinsip ini mengajarkan kepada kita agar sering menyetor kebaikan dan tidak terlalu sering menuntut apa yang menjadi keinginan kita yang melebihi kemampuan pasangan. Sikap kita yang kurang baik terhadap pasangan janganlah dibiasakan karena itu akan semakin mengurangi rasa cinta dan kasih sayang.
♥ Bersabar menghadapi sikap dan perlakuan pasangan yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita.
♥ Menunjukkan perhatian dan bersedia menjadi pendengar yang baik manakala pasangan mencurahkan isi hati.
♥ Berusaha mencintai dan menyukai apa yang dicintai dan disukai pasangan.
♥ Bersedia dengan rela berjuang dan menikmati perjalanan hidup bersama pasangan tanpa banyak berkeluh kesah.
♥ Menunjukkan perhatian atau kepedulian yang baik terhadap pasangan dan menunjukkan kecemburuan yang wajar sebagai tanda dan bumbu cinta.
♥ Tidak melakukan perbuatan yang dilarang atau tidak disukai oleh pasangan.
♥ Rela berkorban dan berusaha saling memberikan kebaikan tanpa henti dalam segala keadaan sebagai pemikat cinta.
Cinta dalam perkawinan akan bertahan bukan hanya tergantung dari eloknya rupa pasangan tapi tergantung dari baiknya akhlaq sehingga memiliki kesadaran untuk saling memberi kebaikan tiada henti dalam segala keadaan.
Demikianlah sahabat saudaraku fillah..semoga catatan ini bermanfaat.
source: ✿WANITA SHOLEHAH✿Mutiara Muslimah Sejati✿
Tidak ada komentar:
Posting Komentar