Laman

Sabtu, 14 Januari 2012

Untuk diri yang lebih baik





Pilihan itu memang tidak datang pd kita ketika kita menginginkannya, mengharapkannya dan menginginkannya. Karena Allah mengetahui bagaimana dan siapa yg dipilihNYA Karena Allah mengetahui apa yang terbaik untuk kita daripada diri kita sendiri. Karena Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.


Walaupun notabene-nya keinginan kita baik, baik menurut siapa? Baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah dan bila baik menurut Allah pastilah itu juga baik untuk manusia. Banyak hal yang kita harapkan. Mengharapkan sesuatu yang akan menjadi kenyataan. Tapi adakalanya kita harus sadar dan bersiap-siap karena tak selamanya harapan sesuai dengan kenyataan.


Ketika kita minta pada Allah sekuntum bunga yg segar, Allah memberikan kita sebuah kaktus berduri. Ketika kita meminta pada ALLAH kupu-kupu yang indah. ALLAH malah memberikan kita ulat yg berbulu. Itulah skenario ALLAH. Lebih baik tak usah banyak berkomentar dengan apa pun yang terjadi, nurut aja dengan sang sutradara, Allah. Dan ingatlah, skenario Allah itu maha indah. Kadang kita tidak mengerti apa yg akan terjadi di balik semua peristiwa yg ada di sekitar kita. Tapi yakinlah. Allah pasti mempunyai rencana lain di balik semua ini.


Taukah kamu apa istimewanya kaktus?
kaktus yg berduri itu kini telah menjadi kaktus yg tahan terhadap panas, mana ada tumbuhan lain yang sekuat kaktus, tahan terhadap kekeringan, tumbuh di padang sahara yang gersang. Untuk mempertahankan hidupnya itu kaktus memiliki perbekalan di dalam daunnya. Bukan untuk hidup yang sebentar, tapi untuk dalam jangka waktu tertentu. Dan tatkala waktunya telah tiba, Allah memberikan bunga yg indah tumbuh di kaktus itu.


Lalu, apa nilai lebihnya ulat?
jangan hanya melihat ulat dari negatifnya saja yang merusak tanaman dan bahkan menjijikan. Lihatlah proses perjalanan hidupnya, suatu saat dia harus merubah dirinya menjadi sebuah kepompong yang akhirnya dapat berubah menjadi kupu-kupu yang indah, cantik dan dikagumi karena keindahannya.


Semakin hari..kamu akan semakin mengerti hakikat dakwah ini. Lantas, sekarang yg kamu perlu perhatikan adalah pahamilah setiap langkah yg kamu tempuh. Laksanakan saja apa yang menjadi perintah-Nya dan tinggalkan yang dilarang-Nya. Kerjakan semua amanah yang ada, selesaikan tugas-tugas dengan baik. Dan lihat,,,disanalah tersimpan harmoni setiap kehidupan. Ada pelangi dalam setiap perjalanan. Ada pelangi yang hadir setelah rintik hujan menyapa. Dan pelangi itu diperuntukkan bagi orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam menjalani perjalanan hidupnya.


Sebagaimana kita sadari, kita bukanlah jamaah malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan. Kita juga bukan jamaah syaithon yang selalu berada dalam kesalahan. Kita adalah jamaah manusia biasa yang tidak selamanya benar dan tidak selamanya salah.


Jangan selalu menyesali setiap kesalahan yang terjadi. Karena penyesalan hanya akan membebani hati. Jangan terlalu membanggakan kebenaran, karena kebenaran hanyalah bersumber dari-Nya. Meredam simfoni cinta ilahi yang ditujukan untuk kita. Yang perlu kita lakukan adalah mencari benang merah..


supaya kita dapat memperbaiki apa-apa yang telah lalu. Dakwah adalah sebuah keharusan. Karena dakwah tidak butuh kita. Tapi kitalah yang butuh dakwah. Bukankah ALLAH sudah menyatakan dlm firmanNYA. Masuklah kamu dalam islam secara kaffah. Lantas, apa yang ingin kamu hindari? kita tidak bisa mengapung ataupun melayang jika ingin mencari mutiara di dasar laut. Tapi kita harus menenggelamkan diri kita di dasar laut itu. Karena mutiara itu tidak ada di permukaan, mutiara itu juga tidak ada di tengah-tengah. Mutiara itu tersimpan di dasar. Di dasar kedalaman hati kita.


Kamu pasti akan menyadari bahwa semua ini semata-mata adalah proses pendewasaan diri kita. Bukankah tanah liat sebelum menjadi sebuah guci yang indah harus ditempa dengan berbagai ujian? Dibentuk secara perlahan dan dibakar. Bukankah sepotong bambu sebelum menjadi pipa air juga ditempa dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan? Bukankah bola lampu ada setelah mengalami beratus bahkan beribu percobaan? Bukankah mentari terbit setelah melewati malam yang hitam?


Karena itu bangkitlah....

Semuanya akan baik-baik saja. Serahkan saja semua pada Allah. Tugas kita adalah meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar, setelahnya hanya bertawakkal kepada-Nya. Berbahagialah menjadi seorang aktivis dakwah.


Berbahagialah menjadi orang-orang yang terpilih yang akan membumi langitkan dakwah. Tidak semua orang mampu mengemban risalah dakwah ini. Karena dalam dakwah ini penuh onak dan cabaran, karena jalan dakwah ini dipenuhi onak dan duri, karena dalam dakwah ini diperlukan banyak pengorbanan, waktu, pikiran, harta, tenaga, bahkan nyawa. Dan itu sama sekali tidaklah mudah. Kenapa hanya kita? Karena Allah mengetahui, kita pasti bisa.


Disaat orang-orang menjauhimu karena kau begitu berbeda dengan yang lainnya, Allah adalah satu-satunya yang tak berpaling darimu. Ketika kekecewaan dakwah mendera jiwamu, Allah-lah satu-satunya Dzat yang tak mengecewakan dan tak pernah melukai perasaan. Ketika sesak menghimpit, Allah-lah yang melapangkannya. Dan ketika beban dakwah yang engkau pikul terasa berat, Allah-lah satu-satunya tempat bersandar.


Jangan bertanya kapan semua akan berhenti? Semua akan berhenti saat maut menghampiri. Kapan waktu beristirahat? Ketahuilah tempat istirahat orang beriman adalah di surga. Selama belum memperoleh surga, teruslah bergerak dan berjuang!


Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu akan diuji oleh Allah. Karena itu, persiapkan ruhiyah kita untuk menjawab ujian itu. Karena kita harus naik kelas dalam ujian ini. Jangan pernah menyerah, jangan pernah putus asa. Sesungguhnya ALLAH membersama langkah kita menuju padaNYA.


Hidup itu adalah sebuah pilihan. Semua orang berhak memilih jalannya masing-masing, setiap jalan memiliki konsekuensi tersendiri. Dan engkau benar karena telah memilih jalanmu disini. Karena itu, perkuat langkahmu.


Jangan biarkan langkahmu goyah. Ketika kita diam orang lain tak akan tau apa yg sedang kita alami, orang lain tak tau jika diam kita adalah fikir dan dzikir. Ketika kita mulai goyah, berpeganglah pada tangan saudara-saudaramu. Jika mereka juga lengah dan jangkauan kita tidak sampai kepada mereka..


Maka sesungguhnya Allah-lah tempat kita mendekat dan meminta pertolongan agar menguatkan kita, layaknya kekuatan karang di dasar lautan yang tak mudah dihempas ombak dan badai. Tanamkan keikhlasan dan berpikirlah positif. Pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa yang terjadi.


Bersabarlah..karena sabar itu tiada batasnya..karena kesabaran itu akan berbuah manis...bersabarlah karena Allah bersama dengan orang-orang yang sabar. Tak bahagiakah kau bila bersama-Nya? Bukankah kau rela dengan apapun yang terjadi asalkan selalu bersama-Nya? Nikmat terbesar adalah kebersamaan dengan-Nya, berada dalam naungan-Nya, dalam perhatian-Nya dan dalam pengawasan-Nya..


Seorang mukmin boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah tetapi dia tidak boleh kalah, menyerah pada kelemahannya, menyerah pada tantangan dan keterbatasannya apalagi bila sampai putus asa. Dia harus tetap menembus gelap supaya dia bisa menjemput fajar. Dia harus merasakan rinai hujan supaya bisa melihat indahnya pelangi. Dia harus merasakan getirnya perjuangan supaya bisa merasakan indahnya ukhuwah



Ya Robb....

Satu pintaku, 
ketika aku sudah tak mampu lagi menggenggam erat tangan saudaraku,
jangan pernah biarkan ia lepas dari genggamanMU.
Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya, 
Terangilah dengan cahyaMu yang tiada pernah padam, 
Ya Rabbi bimbinglah kami…





(strawberry)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar