Masih kuingat pertama kali membeli sepeda mungil itu ..... saat itu hari minggu pagi saat usiamu belum genap 2 tahun, kau ingin menaiki sepeda seperti kakak-kakakmu karena merasa bukan anak bayi lagi.
siang itu... kita bersama-sama dengan mami, mas sahid, mas hanif diantar om Heri dan mbak rini pergi ke toko penjual sepeda di Semarang, kau tunjuk sebuah sepeda mungil itu .." mama ... cipa mau itu ...katamu padaku" .... dengan penuh semangat kau datangi sepeda itu, kau pegang dan tak mau kau lepas lagi...
Setelah nego yang lumayan lama ...akhirnya sepeda itu kita beli, untukmu sayang...sepeda kecil dengan 2 buah roda bantu. Sampai di rumah mami, kau coba naiki sepeda itu... susah payah menaikinya meski akhirnya berhasil juga, " mamah ...dolong cepeda cipa ".... kudorong sepedamu berputar-putar di dalam rumah... kudengar gelak tawa kegiranganmu menaiki sepeda ungu itu.
Saat rasa bosan dengan sepeda itu , kau bermain dengan mobil-mobilan dorong yang bisa kau kayuh dengan kaki mungilmu. "Hmm ...kenapa syifa nggak naik sepeda ?" tanyaku padamu....lalu kau jawab "susah mah"..... lalu sepeda itu tetap tersimpan rapi menunggumu dengan setia.
Enam bulan sejak membeli sepeda itu, kita mesti pindah ke batam menyusul ayah...... semua mainanmu harus ditinggal di rumah mami karena kerepotan kepindahan kita. Sesaat kau lupa pada sepeda itu ... sampai akhirnya kuputuskan menelpon mami untuk mengirim sepeda kecilmu bersama sepeda mas Hanif dan mas Sahid melalui Pos Indonesia.
Kuberitahukan padamu bahwa sepeda kecilmu akan menyusul ke batam, wajahmu langsung berubah cerah ceria, dan masih kuingat betapa semangat hari-harimu menunggu kedatangan sepedamu dari semarang.
Akhirnya, hari yang ditunggu itu tiba juga, di bawah gerimis mobil Pak Pos membawa sepeda kecilmu..." mamah ada pak possss.... teriakmu memanggilku"...bergegas aku membukakan pintu .
Sepeda itu ada disini sekarang bersamamu lagi..... tapi aku tak punya waktu untuk mengajarimu naik sepeda seperti dulu, kau naiki sepeda itu setiap hari sampai saat usiamu telah 6 tahun dan kau duduk di TK B.... tiba-tiba kau berkata " mamah ..syifa mau roda bantu sepedanya dilepas"... heggg....terkaget aku mendengarnya.... lalu kukatakan padamu " iya nduk..besok nunggu ayah libur yah "..... tiap hari kau katakan padaku " tolong lepas roda kecil syifa mamah "....
Akhirnya roda bantu itu dilepas oleh ayahmu..... kau mulai belajar menaikinya lagi seperti dulu , tapi kali ini kau belajar keseimbangan menaikinya...... naik...gubrakkk .... cepat kuberlari menghampirimu.." jatuh ya nduk?".... "nggak papa mah " katamu .... lalu kutinggalkan kau berlatih sepeda lagi dengan kedua mas mu, dari balik jendela kuintip bagaimana kau berlatih sepeda itu
Subhanallah..... menitik air mata ini saat melihat kedua masmu berusaha mengajarimu, mas sahid memegangi bagian belakang sepedamu dan mas hanif mengajarimu bagaimana mengayuh sepeda itu agar seimbang..... mereka bergantian dengan sabar mengajarimu ...
Sesaat sepedamu jatuh ke parit...hari berikutnya menabrak tiang listrik tapi kau tak pernah menyerah.... dan kedua masmu pun sabar mengajarimu padahal mas hanif baru 7 tahun dan mas sahid 9 tahun,... Alhamdulillah ya Rabb...KAU anugerahkan padaku anak-anak yang sholeh dan sholehah ... insyaAllah .... Aamiin.
Sampai di suatu sore , kau berhasil mengayuh sepedamu sendiri tanpa bantuan..lalu kau teriak " mamahhhh...syifa sudah bisa naik sepeda roda 2 ".... usahamu yang pantang menyerah tidak sia-sia anakku...Allah memudahkanmu menaiki sepeda itu, mulai saat itu kau pakai sepeda kecil itu untuk pergi mengaji di sore hari ..... Alhamdulillah
Satu pelajaran yang dapat kupetik darimu dan kedua masmu.... bahwa kita tidak boleh menyerah menghadapi keadaan sesulit apapun dan saling menyayangi serta tolong menolong dalam kebaikan
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
(Qs. Al-Baqarah: 153)
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda :
Orang-orang yang menyayangi akan disayang oleh Dzat yang Maha Penyayang.
Sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya Dzat yang ada diatas langit (Allâh) akan menyayangi kalian.
[HR. Imam Ahmad]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar