Laman

Senin, 26 Agustus 2013

10 Sampah Jiwa Menurut Ibnul Qayyim



10 Sampah Jiwa Menurut Ibnul Qayyim

Ibnul Qayyim rahimahullaah (wafat: 751-H) mengatakan:

"Ada sepuluh hal yang tidak bermanfaat, layaknya sampah buangan bagi seorang insan":

(1)
علم لا يعمل به

Ilmu yang mengendap lantas mati, tidak terhidupkan dalam wujud amal yang shalih.

(2)
وعمل لا إخلاص فيه ولا اقتداء

Amal yang kosong dari ruh keikhlasan dan sunyi dari spirit mutaaba’ah kepada sunnah.

(3)
ومال لا ينفق منه فلا يستمتع به جامعه في الدنيا ولا يقدمه أمامه في الآخرة

Harta yang tidak di-infaq-kan di jalan Allaah, tidak pula mampu dinikmati oleh para penimbunnya di dunia, dan tidak juga akan dihadirkan di hadapannya kelak di akhirat.

(4)
وقلب فارغ من محبة الله والشوق إليه والأنس به

Hati yang kosong dari Mahabbatullaah (cinta pada Allaah), melompong dari rasa kerinduan dan kesukaan pada-Nya.

(5)
وبدن معطل من طاعته وخدمته

Badan yang kosong dari ketaatan dan pengkhidmatan pada-Nya subhaanahu wata’aalaa.

(6)
ومحبة لا تتقيد برضاء المحبوب وامتثال أوامره

Rasa cinta pada Allaah yang tidak terikat dengan keridhaan dan kepatuhan pada perintah-Nya.

(7)
ووقت معطل عن استدراك فارط أواغتنام به وقربة

Waktu yang kosong dari koreksi terhadap kealpaan diri, hampa dari amalan yang bermanfaat, dan sunyi dari ibadah yang bisa mendekatkan pada Ilahi.

(8)
وفكر يجول فيما لا ينفع

Pikiran yang berkelana, lalu singgah pada hal-hal yang tidak bermanfaat

(9)
وخدمة من لا تقربك خدمته إلى الله ولا تعود عليك بصلاح دنياك

Pengkhidmatan kepada mereka yang tidak bisa mendekatkan dirimu pada Allaah, dan tidak pula pengkhidmatan tersebut kembali padamu dalam wujud kemaslahatan dunia bagimu.

(10)
وخوفك ورجاؤك لمن ناصيته بيد الله وهو أسير في قبضته ولا يملك لنفسه ضرا ولا نفعا ولا موتا ولا حياة ولا نشورا.

Rasa takut dan harapmu yang engkau peruntukkan bagi selain Allaah, padahal Allaah adalah Dzat yang memegang ubun-ubun mereka yang memiliki dan menguasai mereka secara mutlak.

Sementara mereka, adalah tawanan dalam kekuasaan-Nya.

Sementara mereka, tidak mampu mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri sekalipun, tidak juga mampu menolak mudharat, tidak sanggup menolak maut, kehidupan dan kebangkitan.

(Nukilan dari kitab Mausuu’atul Akhlaaq waz Zuhdi war Raqaa-iq: 1/10-11, Yaasir Abdurrahmaan, cet.-1 Mu-assasah Iqraa’, tahun 1428).

***

“Semua itu adalah buih yang mengendap, sampah tak bermanfaat yang menumpuk, lantas mengerak, untuk kemudian mengotori jiwa, lalu membunuhnya perlahan dengan racunnya.
Semoga Allaah membersihkan sampah-sampah jiwa, sebelum jiwa itu menjadi sampah yang terpaksa dibuang dan dibersihkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar